PENGERTIAN HAJI IFRAD, HAJI TAMATTU, DAN HAJI QIRAN.
1. HAJI IFRAD (Menyendiri atau Mendahulukan Haji dari pada Umrah).
Haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Ertinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah. Dalam hal ini jema’ah tidak dikenakan dam.
Haji Ifrad ertinya membezakan atau memisahkan “Ibadah Haji” dan “Ibadah Umrah”, dimana Haji dilakukan terlebih dahulu, kemudian melakukan Umrah. Atau dengan kata lain mengerjakan Haji dan Umrah dengan 2 kali Ihram.
✅Cara pelaksanaannya iaitu :
✔Ihram dan Miqot untuk Haji.
✔Ihram lagi dan Miqot untuk Umrah.
✔Umrah dikerjakan setelah menyelesaikan semua pekerjaan
Haji tetapi masih dalam Bulan Haji.
✔Seseorang berniat melakukan haji saja tanpa umrah pada
bulan haji, iaitu melaksanakan secara terpisah / sendiri-
sendiri dengan melaksanaan ibadah haji dilakukan terlebih
dahulu, selanjutnya melakukan umrah dalam satu musim
haji. Untuk haji Ifrad ini, tidak ada kewajiban menyembelih
haiwan korban. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka
orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk
melaksanakan umrah.
✔Ihram dan Miqot untuk Haji.
✔Ihram lagi dan Miqot untuk Umrah.
✔Umrah dikerjakan setelah menyelesaikan semua pekerjaan
Haji tetapi masih dalam Bulan Haji.
✔Seseorang berniat melakukan haji saja tanpa umrah pada
bulan haji, iaitu melaksanakan secara terpisah / sendiri-
sendiri dengan melaksanaan ibadah haji dilakukan terlebih
dahulu, selanjutnya melakukan umrah dalam satu musim
haji. Untuk haji Ifrad ini, tidak ada kewajiban menyembelih
haiwan korban. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka
orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk
melaksanakan umrah.
2. HAJI TAMATTU ( bersenang-senang atau bersantai-santai)
Haji Tamattu ertinya bersenang-senang iaitu “Ibadah Umrah” dan “Ibadah Haji” dilakukan secara terpisah dalam 2 kali Ihram. iaitu melakukan “amalan Umrah” lebih dahulu dan setelah itu boleh langsung Tahallul (agar bebas pantangan Ihram),nanti pada 8 Zulhijah Ihram lagi untuk “Amalan Haji”
✅Cara pelaksanaanya iaitu :
✔Melakukan Ihram dan Mikat untuk Umrah dan setelah
selesai Tawaf dan Sa’i langsung Tahallul agar terbebas dari
larangan Ihram.
✔Ihram lagi pada 8 Zulhijah dan Mikat untuk Haji.
✔Umrah dan Haji deikerjakan secara terpisah dengan 2 kali
Ihram.
✔Seseorang berihram untuk melaksanakan umrah pada
bulan-bulan haji (Syawwal, Dzul Qa’dah, 10 hari pertama
dari Dzul Hijjah), memasuki kota Makkah lalu
menyelesaikan umrahnya dengan melaksanakan thawaf
umrah, sa'i umrah kemudian bertahallul dari ihramnya
dengan memotong pendek atau mencukur rambutnya, lalu
dia tetap dalam keadaan halal (tidak berihram) hingga
datangnya hari Tarwiyah, iaitu tanggal 8 Dzulhijjah.
✔Pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram
kembali dari Makkah untuk menunaikan hajinya hingga
sempurna. Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib baginya
menyembelih haiwan kurban (seekor kambing/sepertujuh
dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 DzulHijjah
atau di hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah).
✔Bila tidak mampu menyembelih, maka wajib berpuasa 10
hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari Tasyriq).
Namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9
Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke
kampung halamannya. Banyak jema’ah yang memilih Haji
Tamattu kerana relative terlebih mudah kerana selesai
tawaf dan sai langsung tahallul agar terbebas dari larangan
selama ihram.
✔Melakukan Ihram dan Mikat untuk Umrah dan setelah
selesai Tawaf dan Sa’i langsung Tahallul agar terbebas dari
larangan Ihram.
✔Ihram lagi pada 8 Zulhijah dan Mikat untuk Haji.
✔Umrah dan Haji deikerjakan secara terpisah dengan 2 kali
Ihram.
✔Seseorang berihram untuk melaksanakan umrah pada
bulan-bulan haji (Syawwal, Dzul Qa’dah, 10 hari pertama
dari Dzul Hijjah), memasuki kota Makkah lalu
menyelesaikan umrahnya dengan melaksanakan thawaf
umrah, sa'i umrah kemudian bertahallul dari ihramnya
dengan memotong pendek atau mencukur rambutnya, lalu
dia tetap dalam keadaan halal (tidak berihram) hingga
datangnya hari Tarwiyah, iaitu tanggal 8 Dzulhijjah.
✔Pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram
kembali dari Makkah untuk menunaikan hajinya hingga
sempurna. Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib baginya
menyembelih haiwan kurban (seekor kambing/sepertujuh
dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 DzulHijjah
atau di hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah).
✔Bila tidak mampu menyembelih, maka wajib berpuasa 10
hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari Tasyriq).
Namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9
Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke
kampung halamannya. Banyak jema’ah yang memilih Haji
Tamattu kerana relative terlebih mudah kerana selesai
tawaf dan sai langsung tahallul agar terbebas dari larangan
selama ihram.
3. HAJI QIRAN (mengabungkan, menyatukan atau sekaligus):
Haji Qiran ertinya bersama-sama atau dijadikan satu pakej, iaitu melaksanakan “Ibadah Haji” dan “Ibadah Umrah” secara bersamaan. Atau mengerjakan Haji dan Umrah dalam 1 kali Ihram.
✅Cara pelaksanaanya iaitu:
✔Melakukan Ihram dan Mikat dengan niat untuk Haji
sekaligus Umrah.
✔Semua “Amalan Umrah” (Tawaf, Sa’i dan Tahallul dihitung
sudah termasuk sewaktu melaksanakan “Amalan Haji”
✔Seseorang berniat haji dan umrah secara bersama-sama
pada bulan-bulan haji dengan kata lain berihram untuk
menunaikan umrah dan haji sekaligus, dan menetapkan diri
dalam keadaan berihram (tidak bertahallul) hingga tanggal
10 Dzul Hijjah. Dia berihram untuk umrah, lalu berihram
untuk haji sebelum memulai thawaf-nya (untuk dikerjakan
sekaligus bersama umrahnya).
✔Untuk haji Qiran ini, wajib menyembelih haiwan korban
(seekor kambing, sepertujuh dari sapi, atau sepertujuh dari
unta) pada tanggal 10 Dzul Hijjah atau di hari-hari Tasyriq
(tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah). Bila tidak mampu
menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu
haji (boleh dilakukan di hari Tasyriq, namun yang lebih
utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah)
dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya. Dengan
cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup
dalam pekerjaan haji.
✔Melakukan Ihram dan Mikat dengan niat untuk Haji
sekaligus Umrah.
✔Semua “Amalan Umrah” (Tawaf, Sa’i dan Tahallul dihitung
sudah termasuk sewaktu melaksanakan “Amalan Haji”
✔Seseorang berniat haji dan umrah secara bersama-sama
pada bulan-bulan haji dengan kata lain berihram untuk
menunaikan umrah dan haji sekaligus, dan menetapkan diri
dalam keadaan berihram (tidak bertahallul) hingga tanggal
10 Dzul Hijjah. Dia berihram untuk umrah, lalu berihram
untuk haji sebelum memulai thawaf-nya (untuk dikerjakan
sekaligus bersama umrahnya).
✔Untuk haji Qiran ini, wajib menyembelih haiwan korban
(seekor kambing, sepertujuh dari sapi, atau sepertujuh dari
unta) pada tanggal 10 Dzul Hijjah atau di hari-hari Tasyriq
(tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah). Bila tidak mampu
menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu
haji (boleh dilakukan di hari Tasyriq, namun yang lebih
utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah)
dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya. Dengan
cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup
dalam pekerjaan haji.
wallahu aklam bisawab..
No comments:
Post a Comment