Monday, 15 January 2018

[ ZIARAH KOTA THAIF ]
































Kota Thaif
Thaif adalah kota di Provinsi Mekkah, Arab Saudi pada ketinggian 1.700 m di lereng Pegunungan Sarawat. Kota ini memiliki populasi 521.273 penduduk (2004). Kota ini juga merupakan pusat area agrikultur yang terkenal akan anggur dan madunya.

Analisa Peta
Thaif terletak di arah selatan dari Kota Mekah, berjarak sekitar 80 km. Wilayah ini merupakan daerah di Jazirah Arab paling subur dan nyaman cuacanya. Pada masa awal jahiliyah dan awal kedatangan islam, Thaif selalu menjadi tujuan berkunjung orang-orang Arab, terutama para pembesar dan orang-orang kaya mekah dan sekitarnya untuk menikmati alamnya. Pada awal-awal periode Rasulullah di Mekah, beliau mendakwahkan Islam ke penduduk thaif sebelum ke penduduk Madinah. Di samping Thaif merupakan wilayah terdekat dari kota Mekah. Di tempat ini, terdapat orang-orang yang menyembah berhala, seperti halnya kota Mekah. Di Thaif ini pula, rasulullah mengalami penganiayaan yang berat dari penduduknya hingga kemudian Allah menolongnya dan menyelamatkannya ke sebuah tempat yang aman.

Sirah Nabawiyah
Kepergian Abu Thalib, sang paman (orang yang paling disegani di kalangan Quaraisy), membuat hati Rasulullah sangat bersedih. Cobaan pun datang bertubi-tubi. Orang-orang Quaraisy mulai leluasa mengancam dan menyakiti Rasulullah. Ditemani Zaid bin Haritsah, beliau pergi ke Thaif untuk mendapat bantuan dari penduduk Thaif (Rasulullah pernah disusui oleh seorang wanita dari bani Sa’ad bin Bakr).
Thaif merupakan pusat kekuatan dan kepemimpinan di wilayah Hijaz. Thaif juga dikenal dengan daerah yang subur dan penduduknya lebih makmur dari daerah sekitar lainnya. Thaif merupakan tempat idaman bagi penduduk Arab. Akan tetapi, Thaif sebagai sebagai daerah yang bersaing ketat dengan Mekah dalam segi keyakinan dan ekonomi. Disitu terdapat patung Latta yang menyaingi Hubal di Ka’bah. Disamping itu, kepergian Rasulullah ini adalaj untuk menyebarkan Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian.
Di Thaif, Rasulullah menemui para pembesar dari bani Tsaqif. Beliau duduk bersama mereka dan mengajak untuk beriman kepada Allah. Beliau menghadapi penolakan yang keras dari penduduk Thaif, mereka mencerca dan melempari Rasulullah, menghadang dari berbagai penjuru, kaki rasulullah berlumur darah, hati beliau tidak henti-henti berdoa mengadu kepada Allah, berlindung di bawah pohon kurma. Pada saat itulah, malaikat datang dan meminta izin kepada Rasulullah untuk membalikkan gunung dan menimpakannya kepda mereka. Namun, Rasulullah menolaknya dan berharap dari mereka akan lahir keturunan yang menyembah kepad Allah semata. Ketika Uthbah bin Rabi’ah dan Syaibah bin Rabi’ah menyaksikan itu, tergeraklah hati keduanya lalu memanggil budaknya yang bernama Addas untuk memberi anggur secukupnya. Budak itu pun masuk Islam setelah menyaksikan akhlak Rasulullah saw. Kemudian, rasulullah kembali dari Thaif menuju Mekah meski kaum Quraisy lebih keras dalam menentang dan memusuhinya.

Thaif Masa Kini
Thaif terkenal karena hasil buminya. Selain sebagai pemasok sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti delima/rumman, daerah ini juga menjadi pemasok bunga. Bahan baku parfum khas Saudi semacam ambar, misik, dan jasmin, banyak dihasilkan dari kawasan ini.

Belakangan, Pemerintah Arab Saudi menggencarkan daerah ini sebagai daerah wisata dan sedang mempersiapkan diri menjadi tempat pendaratan jamaah haji, selain Jeddah dan Madinah. Untuk itu, berbagai prasarana dan sarana publik, saat ini sedang banyak dibangun.
Di jantung Kota Thaif, terdapat beberapa masjid, seperti Masjid Jami’ Khodimul Haramain Syarifain, Masjid Addas, Masjid Ku’ (ku’un), masjid tempat Rasulullah dilontar batu oleh penduduk Thaif, dan Masjid Jami’ Abdullah bin Abbas yang digunakan Rasulullah untuk shalat Zhuhur dan Ashar di-jama’ taqdim qosor. Di belakang masjid itulah, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas.
Ibnu Abbas adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah. Selain itu, sekitar 20 km dari Thaif akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. Perbukitan yang bebatuan nan menghijau dihiasi berbagai permainan malahi, ranumnya buah-buahan dan sayur-sayuran.
Villa-villa milik para amir dan para konglomerat, juga banyak dibangun di daerah As-Safa ini. Namun, untuk memasuki kawasan itu, saat ini diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat. Hal ini mungkin karena di tempat ini terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi.
Masjid Ibn Abbas
Masjid Ibnu Abbas
Abdullah bin Abbas ra, beliau salah satu sahabat Nabi Saw yang amat di cintai oleh Rosulullah Saw. Abdullah Ibnu Abbas ra, lebih terkenal dengan sebutan ‘’Ibn Abbas ra’’. Pada tulisan sebelumnya telah diceritakan Makkah sebagai tempat rekreasi (wisata) di Arab Saudi, karena alamnya indah dan udaranya sejuk.
Nabi Muhammad Saw dua kali datang di Thoif dalam rangka berdakwah. Pertama pada waktu beliau mengajak dan mencari suaka politik di Thaif karena orang kafir Makkah memusuhinya. Tetapi, penduduk Thaif menolak, bahkan mencaci dan melemparinya dengan batu, hingga kaki Nabi Muhamamd Saw berdarah-darah. Tetapi, kondisi itu tidak membuat Nabi Saw menyesal atau dendam kepada mereka. Malahan beliau Saw mendo’akan orang-orang yang menyakitinya agar supaya Allah Swt memberikan hidayah. Karena memang penduduk Thaif yang memusuhinya kondisnya masih jahiliyyah alais tidak mengerti.
Berikutnya, Nabi Saw dan Abu Bakar, Umar, Ali Ibn Abi Thalib ra untuk membebaskan kota Thoif. Nabi Saw dengan beberapa sahabat lain mengajak Bani Tsqif untuk memeluk islam setelah perang Hunain. Di Thaif terjadi peperangan, 11 sahabat Nabi Saw gugur menjadi Sahid. Mereka di Makamkan di Thaif (makam para suhada), dimana dekat tempat itu sekarang di bangun Masjid Besar.
Ketika berkunjung ke Thaif tidak lepas darik Kisah Ibnu Abbas ra. Dimana beliau pernah wasiat agar supaya kelak kaku meninggal di makamkan di Thaif bersama para Suhad’. Alasannya sangat sederhana, beliau merasa tidak pantas di Makkah, sebab Makkah adalah tanah suci, sementara dirinya merasa banyak dosanya. Sungguh mulia Abdullah bin Abbas ra. Seorang sahabat sejati yang mencintai Nabi Saw dan dicintai Nabi. Thaif menjadi tempat peristirahatan terahirnya.
Masjid besar yang dibangun di Thaif dinamakan dengan Masjid Abdullah Ibn Abbas. Di bangun pada tahun 592 H, para pemerintah Nasir li Dinillah Abi Al-Abbas Ahmad bin Al-Mustadi al-Abbasi. Dinamakan Masjid Ibn Abbas, karena tempatnya disamping Makam Ibn Abbas. Makam Ibn Abbas terletak di depan tempat sholat wanita sekarang. Ada juga seorang tokoh besar yang bernama Imam Muhammad bin Al-Hanafiyah bin Ali Ibn Abi Thalib.
Jadi berkunjung ke-Thaif tidak hanya sekedar rekreasi. Lebih dari meneladani kecerdasan Abdullah Ibn Abbas dan kegigihan dan keberanian 11 para sababat Nabi yang membela Islam. Semoga, ketika berada di Makkah tidak hanya menikmati indahnya kota Thaif, lebih dari itu berziarah kepada Abdullah bin Abbas, sekaligus tahiyyatul masjid shoat di Masjid Ibn Abbas ra.

No comments: