[ MASJID QUBA ]
SEJARAH & KEISTIMEWAAN SOLAT DI MASJID QUBA I MASJID PERTAMA DI DUNIA.
Masjid Quba memiliki sejarah tersendiri dalam perkembangan dan kemajuan agama Islam. Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW, saat perjalanan hijrah ke Madinah. Masjid ini pula yang menjadi contoh untuk masjid-masjid lainnya yang kemudian didirikan.
Sejarah Masjid Quba
Sebelum memasuki Madinah, Nabi beserta para pengikutnya dari Mekah yang kemudian dikenal dengan sebutan Muhajirin, beristirahat di suatu tempat yang disebut Quba, sekitar 5 km arah tenggara Madinah. Pada hari pertama kedatangan rombongan Nabi, segera bersama dengan umat Islam setempat (kaum Anshar) beliau mendirikan tempat ibadah yang disebut masjid. Tanah yang dipergunakan untuk mendirikan masjid ini milik Bani Hajar, yang menolak pembayaran ganti rugi untuk tanah itu.
Sebelum memasuki Madinah, Nabi beserta para pengikutnya dari Mekah yang kemudian dikenal dengan sebutan Muhajirin, beristirahat di suatu tempat yang disebut Quba, sekitar 5 km arah tenggara Madinah. Pada hari pertama kedatangan rombongan Nabi, segera bersama dengan umat Islam setempat (kaum Anshar) beliau mendirikan tempat ibadah yang disebut masjid. Tanah yang dipergunakan untuk mendirikan masjid ini milik Bani Hajar, yang menolak pembayaran ganti rugi untuk tanah itu.
Batu pertama diletakkan oleh Nabi sendiri, kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya dikerjakan oleh sahabat Muhajirin dan Anshar sampai selesai. Masjid ini –kemudian namanya hanya dikenal sesuai dengan nama kampung tempatnya dibangun, Quba– saat dibangun sangat sederhana, berbentuk segi empat, berdinding batu gurun, bertiang pohon kurma dan beratapkan daun kurma. Tanpa menara dan tanpa perlengkapan lainnya, kecuali mihrab yang terbuat dari bata dan serambi beratapkan daun kurma dicampur tanah liat. Di bagian tengah lapangan, terdapat sumur untuk berwudlu dan membersihkan diri.
Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan umat Islam di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid, sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya, dan mihrab –tempat imam memimpin shalat.
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Renovasi dan perluasan terus dilakukan terutama pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz (1986 M), sehingga kini masjid ini memiliki daya tampung hingga 20.000 jamaah.
Masjid Quba berukuran panjang dan lebar masing-masing 40 m, tinggi 6 m dan tinggi menara 15 m. Memiliki 19 pintu, tiga pintu utama dan 16 pintu pendukung. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan.
Keistimewaan Masjid Quba
Masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan
Masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan
Masjid Quba disebut juga sebagai Masjid Taqwa, karena dalam proses pendiriannya masjid ini didirikan atas dasar ketaqwaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 108 yang artinya :
“Janganlah kamu shalat dalam masjid itu selama – lamanya. Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang – orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah SWT menyukai orang – orang yang bersih.”
Sholat di Masjid Quba setara dengan Ibadah Umroh
”Dari Abu bin Sahl bin Hunaif ra, ia pernah mendengar bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian pergi ke Masjid Quba, lalu ia shalat di dalam Masjid Quba, maka baginya pahala seperti pahala umrah”. [HR. Tirmdzi].
Masjid Quba selalu ramai diziarahi oleh para jamaah haji dan umroh untuk melakukan sholat di sana. Di masjid ini pun para peziarah dapat menikmati segarnya air zam-zam. Beberapa hal yang perlu dicermati oleh para peziarah yaitu terkait aturan dalam masjid,ketika berada di dalam masjid tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar.
Wallahu aklam bissawab
Wallahu aklam bissawab
No comments:
Post a Comment